HARI KIAMAT ALA SIDNEY SHELDON
Oleh Avinda Noviana
HARI kiamat diartikan
sebagai hari berakhirnya kehidupan makhluk ciptaan Tuhan di muka bumi ini. Pada
hari kiamat seluruh makhluk ciptaan Tuhan akan kembali kepada sang pencipta dan
mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang pernah dilakukan selama hidup di
dunia. Bagi makhluk yang menjalani kehidupan di dunia melakukan perbuatan yang
baik dan memiliki banyak amal maka ia akan mendapatkan balasan surga yang penuh
dengan kenikmatan dan kebahagiaan, sebaliknya bagi makhluk yang selama hidup di
dunia banyak melakukan kerusakan dan memiliki banyak dosa tanpa mau bertobat,
maka ia akan mendapatkan balasan neraka yang penuh dengan kesengsaraan melebihi
kesengsaraan hidup di muka bumi ini.
Dalam Islam,
hari kiamat itu terbagi dua, ada kiamat kecil dan ada kiamat besar. Kiamat
kecil adalah hari bagi makhluk ciptaan Tuhan seperti manusia, hewan, dan
tumbuhan kembali kepada penciptanya
secara individu, maksudnya makhluk yang kembali kepada Tuhannya hanya
sendiri-sendiri atau yang sering disebut meninggal dunia atau mati. Sedangkan
kiamat besar adalah hari berakhirnya
kehidupan makhluk Tuhan di muka bumi ini secara keseluruhan, bumi dan
seisinya akan hancur lebur, dan seluruh jagad raya ini akan musnah. Menurut hadist
yang telah diriwayatkan, dihari terjadinya peristiwa kiamat besar ini, semua
planet dan tata surya bertabrakan, hamparan langit yang luas akan runtuh, di
bumi akan terjadi kekacauan dan kericuhan, gunung-gunung berapi meletus, air di laut meluap menenggelamkan semua daratan yang
dihuni oleh makhluk Tuhan. Disaat itu tidak ada satu pun nyawa yang bisa lari,
semua makhluk akan binasa dan kehidupan di dunia berakhir sudah. Sebelum
terjadinya kiamat besar itu ada hal khusus dan hal umum yang dapat menandainya.
Hal khusus yang menandai terjadinya kiamat besar yaitu berkurangnya jual beli
di pasar, sedikitnya turuh hujan, gibah menjadi-jadi, banyaknya orang yang
memakan riba, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada ajaran
agama, laki-laki takut pada istri dan mendurhakai ibunya, banyaknya anak zina,
orang kaya diagung-agungkan, para ulama dan pemuka agama lainnya banyak
menimbulkan fitnah, orang-orang kafir akan bersuara lantang di Mesjid, dan lain-lain.
Hal umum yang menandai terjadinya kiamat besar adalah keluanya Djajjal yang
mengaku Tuhan, keluarnya hewan melata di bumi yang dapat berbicara dengan
pasif, turunnya Nabi Isa A.S, matahari timbul di sebelah barat, belahan bumi
timur dan barat dipenuhi asap tebal
mematikan bagi manusia yang tidak beriman, keluarnya Yakjuj dan Makjuj, terjadi
gerhana di barat dan timur, keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia
kepada penggiringnya.
Pandangan kiamat
seperti ini sedikit berbeda dengan pendapat Sidney Sheldon. Menurut Sidney
Sheldon kiamat itu diartikan sebagai hancur dan berakhirnya kehidupan manusia
di bumi karena diambil alih oleh makhluk lain yang datang dari planet luar
angkasa, maksudnya semua manusia akan dibinasakan oleh makhluk luar angkasa itu
dan meraka akan mengambil alih kehidupan di bumi. Makhluk luar angkasa ini oleh
orang-orang disebut UVO (Unidentifild
Playing Objec/piring terbang). UVO
adalah sejenis makhluk yang terbentuk dari sayur-mayur yang tidak bisa mati,
dia akan selalu hidup kalau ada zat cair dan zat tumbuhan yang melekat pada
tubuhnya. UVO memandang bumi sebagai planet yang subur karena ditembuhi oleh
tumbuh-tumbuhan yang hijau. Seiring berjalannya waktu, bumi yang hijau itu
sedikit demi sedikit telah hilang akibat perbuatan manusia. Perbuatan manusia
yang terus melakukan kerusakan di bumi membuat UVO marah dan berniat untuk
mengambil alih bumi dari tangan manusia. Manusia dari Negara-negara maju yang
mengetahui hal ini menganggap bahwa kedatangan UVO yang akan memusnahkan semua
manusia bumi merupakan ancaman besar. Karena tidak ingin bumi dikuasai oleh
UVO, manusia melakukan berbagai cara untuk mempertahankan bumi ini. Saat
isu-isu mengenai UVO berkembang di telinga masyarakat bumi salah satu piring
terbang terdampar di daratan Eropa yang mana makhluk di dalamnya terluka parah
dan dianggap telah mati. Untuk
menghindari terjadi kakacauan di bumi, Negara-negara yang berkuasa memanipulasi
manusia yang tidak mengetahui hal tersebut dengan pasti dan menginstruksikan
kepada bagian pengamanaan untuk menutup mulut para saksi-saksi yang melihat
kronologis peristiwa tersebut, sementara piring terbang dan makhluk yang ada di
dalamnya disembunyikan. Seorang angkatan laut yang bernama Letnan Robert
Bellamy ditugaskan untuk menyelidiki saksi-saksi itu, dengan tujuan agar
saksi-saksi itu tidak memberitahukan peristiwa yang dia lihat kepada manusia
lain. Kalau rahasia itu di ketahui oleh
masyarakat dunia maka akan menimbulkan kekacauan karena mereka akan ketakutan. Tanpa
sepengetahuan Robert Bellamy semua saksi-saksi yang telah dia selidiki ternyata
dibunuh. Operasi pembunuhan saksi-saksi yang dinstruksikan oleh pemerintahan
Negara yang berkuasa itu dikenal dengan Konspirasi Hari Kiamat.
Novel terjemahan hasil karya pengarang asing
yang berjudul Konspirasi Hari Kiamat oleh Sidney Sheldon ini, mengibaratkan
sebuah kenyataan, padahal karya tersebut hanya bersifat fiktif belaka, hal itu
terlihat jelas dari pemaparan cerita yang digambarkan oleh pengarang. Menurut pengamatan,
hal umum yang bisa dijadikan sebagai acuan bahwa karya ini hanya bersifat
fiktif adalah tidak ada satupun manusia yang bisa memahami bahasa, maksud dan
tujuan dari makhluk asing dan tidak ada satupun makhluk asing dari luar angkasa
seperti UVO yang akan memusnahkan peradaban manusia di bumi, berkat imajinatif
pengarang yang tinggi semua itu bisa dikemas dengan rapi dan menyebabkan cerita
itu benar-benar nyata sehingga banyak masyarakat bumi dibagian barat yang
menyakini adanya hal tersebut. Namun
maksud yang bisa ditangkap dari novel tersebut adalah pengarang ingin menyampaikan bahwa manusia sebagai makhluk penjaga bumi
tidak boleh bersifat tamak dan harus menjaga kelestarian alam bumi tercinta ini
untuk kelangsungan hidup dimasa depan.
Avinda Noviana lahir di Pasaman pada tanggal 25 Oktober 1990
merupakan anak kelima dari pasangan Saharrudin Dt. Mahkota Alam dan Nurdaimar.
Setelah menamatkan
sekolah menengah di SMK Kosgoro Lubuk Sikaping, berkat dorongan dari orang tua
akhirnya memilih Universitas Negeri Padang sebagai perguruan tinggi untuk
melanjutkan pendidikan guna menimba ilmu yang sebanyak-banyaknya, dan sekarang
tercatat sebagai mahasiswa di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang.
0 Komentar:
Posting Komentar