MENYINGKAP
MISTERI PERAWAN SURGA GADIS IMPIAN
Oleh Fepi Mariani
DI ZAMAN era reformasi orang-orang
menuntut adanya kebebasan dalam kehidupan, baik yang dilakukan dengan sengaja
ataupun tidak. Begitu juga dengan kebebasan dalam beragama, tidak ada
paksaan untuk memeluk agama yang
diyakini oleh pemeluknya tersebut. Sehingga sastrawan memiliki pengetahuan yang luas untuk menghasilkan karyanya.
Orang-orang pun sudah mulai berpaling kefiksi. Ketika fiksi masih dipercaya sebagai salah satu alat
kontrol sosial sehingga melebihi tugasnya sebagai refleksi atas problem di tengah masyarakat, maka fiksi
mungkin bisa menjawab kebutuhan moral dan keyakinan untuk memeluk agama di
negara ini.
Novel
yang bertema religius berkembang dari masa ke masa dan tidak sedikit menyingkap
ketimpangan agama di negara ini. Tidak hanya itu berpindah-pindah agama itu hal yang lumrah terjadi, walaupun
itu dalam satu keluarga perbedaan agama di dalamnya itu tidak hal yang aneh
lagi terjadi. Novel Laura Khalidayang bertajuk Perawan Surga begitu besar
kepeduliannya terhadap keyakinan seseorang. Tema cinta, keyakinan, kepedulian
menjadi titik keberangkatan Laura Khalid sebagai seorang pengamat dan kreator
dalam novel tersebut.
Perawan surga menyingkap tentang perjalan hidup Dommy (dalam
Perawan Surga ia seorang gadis berusia 29 tahun, gadis yang sedang mencari jati
dirinya dan cintanya). Dommy lahir dari keluarga terpandang. Dommy, ayahnya,
ibunya, dan adiknya memilki keyakinan yang sama yaitu berkeyakinan Kristen.
Cerita diawali oleh cinta orang tuanya yang berbeda agama, namun karena
kekuatan cinta sang ibu rela berpindah keyakinan dari Islam ke Kristen,
walaupun orang tua ibunya tidak merestuai ibu Dommy menikah dengan ayahnya.
Libur dua minggu
dari kerjanya, Dommy sangat memanfatkan liburannya dengan sebaik-baiknya,
kekuatan untuk masuk Islam begitu besar dalam hatinya untuk meneruskan agama
pertama ibu yang dia cintai. Namun Dommy tidak berani mungungkapkan keyakinannya
kepada orang tuanya. Ia lebih berani mengungkapkan itu semua kepada kekasihnya
Riyo. Spontan saja Riyo tidak terima hal ini, namun karena keyakinan Dommy
sudah bulat ia lebih memilih untuk berpisah dengan Riyo walaupun Riyo adalah sosok lelaki yang baik dari lelaki
yang selama ini ia kenal.
Iiburan
dimanfaatkan oleh Dommy ke Batam tempat
tantenya, Merry. Istri Om Tiar adek dari ayahnya Dommy. Di sana Dommy dibimbing
Tante Merry untuk masuk Islam walaupun pengetahuan agama Tante Merry tidak
seberapa tapi ia begitu bangga dengan keponakannya itu. Dommy jaga dibimbing oleh
seorang ustadz yang dicarikan oleh tantenya.
Hidayah yang besar dirasakan oleh Dommy, ia dapat
merasakan cahaya Islam itu sendiri mengalir dalam tubuhnya. Liburan dua minggu
begitu singkat terasa olehnya, namun keislamannya
belum juga ia ungkapkan kepada kedua
orang tuanya. Kebahagian besar segera diperoleh Dommy, ia diajak Tante Merry
Umrah ke bumi para nabi, tetesan air mata mengalir deras di pipinya ia tidak
menyangka hal itu selama ini.
Perasaan cinta
Dommy yang kuat untuk Riyo tidak ada lagi dalam hati Dommy. Walau terkadang ia
merasa cemburu terhadap rekan kerjanya mendekati Riyo, namun di balik itu semua
ia merasa bangga karena Riyo cepat mendapatkan penggantinya. Begitu juga dengan
Dommy yang tertarik dengan Jonni temannya Umrah dulu. Namun perasaan itu hanya
seperti angi lalu saja.
Dalam novel
pengarang memanfaatkan segala fasilitas yang ada. Untuk mencapai hasil yang
diinginkan, hukum karma pun dimanfaatkan oleh pengarang berlaku bagi ibunya. Dommy merupakan jalan
untuk ibunya kembali memeluk Islam, namun ibunya tidak langsung mengungkapkannya
kepadanya secara terus terang. Melalui alur cerita pengaran bisa menyibak
rahasia sang ibu dengan gerak-gerik dan tingkah laku Si Ibu, kenyataan
terungkap ketika sang ibu berdoa setelah selesai sholat di kamar. Selain itu
pengarang juga memanfaatkan Donni,
ayah Dommy yang ditangkap karena korupsi, dengan demikian ibu Dommy bisa
menuaikan keinginannya masuk Islam. Perbedaan keyakinan dalam keluarga Dommy
tidak memutuskan hubungan silaturrahim mereka dengan Donni ayah Dommy, Tiar adiknya
hidup dengan ayahnya, sedangkan
Dommy bersama ibunya.
Tema cinta dalam
novel, pengarang disini mengungkapkan bahwa cinta itu tidak pandang umur, Dommy akhirnya menikah dengan teman kuliah
Tiar yang umurnya 7 tahun di bawah Dommy. Kebahagian telah sempurna dirasakan
oleh Dommy, begitu juga dengan ibunya yang telah kembali ke agama asalnya.
Dalam pernikahan Dommy dengan Irvan, sang ibu berdoa agar Dommy kelak menjadi
seoarang perawan surga.
“Alangkah
indahnya kalu perasaan ini kumiliki setiap hari. Tak peduli apa yang terjadi. Ujian
atau musibah atau apa pun itu namanya. Semua akan dapat kulewati dengan hati
dan jiwa tenang. Allah, berikan kebahagiaan pada anakku ini. Muliakan
derajatnya. Dan jadikan dia kelak seorang perawan surga…”
Selain perbedaan keyakinan ynag mencolok, kita juga bisa
melihat kandungan sastra yang terdapat dalam Perawan Surga. Misalnya adalah
Perawan Surga memiliki karakteristik sendiri yang bisa dijadikan sebagai tolok
ukur penulisnya. Salah satu karakteristik tersebut adalah ditemukannya
metafora-metafora ilmiah. Maksudnya, penulis dengan sengaja memberikan sesuatu
yang baru dan bersifat ilmiah. Selain itu, pemakaian diksi juga sangat
terpengaruh oleh hal-hal yang ilmiah.
Penggunaan metafora dan kata-kata ilmiah dalam Edensor memberikan nilai tambah
tersendiri, mempesona, memikat dan meminta untuk dibaca. Cerita
yang dibangun oleh Laura Khalida berjalan dengan menarik dan menimbulkan
keingintahuan pembaca untuk terus berlanjut ke bab-bab berikutnya. Pemilihan
kalimat yang simple namun penuh
makna, diikuti oleh alur cerita maju dan latar cerita yang menarik dan tidak
terlalu banyak memakai tempat, sehingga membuat pembacanya dengan mudah memahami novel tersebut.
Perawan Surga, membawa kita pada perjalanan yang tidak hanya
pada tempat-tempat yang spektakuler,
tidak hanya memberikan kita tantangan, hingga menghadapkan kita pada pengertian
tentang cinta sejati dan keyakinan Agama yang luar biasa, namun mampu membawa
kita pada satu kesadaran kejatian diri kita sebagai manusia. Dibutuhkan
semangat, kemauan yang besar dan daya juang tinggi untuk meraih semua mimpi
hingga mewujudkannya dalam sebuah realita kehidupan. Dapat disimpulkan bahwa
Perawan Surga adalah diksi dan pemakaian gaya bahasa yang menarik, juga
memiliki nilai tambah berupa pengetahuan tentang agama itu sendiri.
Keragaman bahasa
yang digunakan pengarang dalam karyanya, memberikan hal-hal yang positif bagi pembaca. Sehingga suatu karya bisa
diminati atau disukai banyak pembaca yaitu bagaimana atau sejauh mana pengarang
mampu menguasai bahasa. Dan dengan memvariasikan bahasa serta rangkaian kalimat
yang membentuk suatu kesatuan yang menarik dan bisa membuat pembaca terharu,
dan serta tenggelam dalam kata-kata si pengarang.
Profil Penulis:
Sedangkan riwayat pendidikan sebelumnya adalah TK
Flamboyan (1996), SD N 15 Sungayang (2002), SMP N 2 Sungayang (2005), dan MAN I Batusangkar (2008). Selain kuliah
ia juga aktif dalam berorganisasi di kampus, pengalaman organisasi di kampusnya
seperti: DPA FKPWI FBS UNP (2008/2009), DS2I
FKPWI FBS UNP (2009/2010), HMJ BASINDODA FBS UNP (2009/2010), dan MPM (Majlis
Perwakilan Mahasiswa) UNP (2011).
0 Komentar:
Posting Komentar