Sabtu, 17 Desember 2011

Essay 1 (Kritik Sastra)



MENYINGKAP MISTERI PERAWAN SURGA GADIS IMPIAN
Oleh Fepi  Mariani

            DI ZAMAN era reformasi orang-orang menuntut adanya kebebasan dalam kehidupan, baik yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak. Begitu juga dengan kebebasan dalam beragama, tidak ada paksaan  untuk memeluk agama yang diyakini oleh pemeluknya tersebut. Sehingga sastrawan memiliki  pengetahuan yang luas untuk menghasilkan karyanya. Orang-orang pun sudah mulai berpaling kefiksi. Ketika fiksi  masih dipercaya sebagai salah satu alat kontrol sosial sehingga melebihi tugasnya sebagai refleksi atas problem di tengah masyarakat, maka fiksi mungkin bisa menjawab kebutuhan moral dan keyakinan untuk memeluk agama di negara ini.
            Novel yang bertema religius berkembang dari masa ke masa dan tidak sedikit menyingkap ketimpangan agama di negara ini. Tidak hanya itu berpindah-pindah  agama itu hal yang lumrah terjadi, walaupun itu dalam satu keluarga perbedaan agama di dalamnya itu tidak hal yang aneh lagi terjadi. Novel Laura Khalidayang bertajuk Perawan Surga begitu besar kepeduliannya terhadap keyakinan seseorang. Tema cinta, keyakinan, kepedulian menjadi titik keberangkatan Laura Khalid sebagai seorang pengamat dan kreator dalam novel tersebut.
Perawan surga menyingkap tentang perjalan hidup Dommy (dalam Perawan Surga ia seorang gadis berusia 29 tahun, gadis yang sedang mencari jati dirinya dan cintanya). Dommy lahir dari keluarga terpandang. Dommy, ayahnya, ibunya, dan adiknya memilki keyakinan yang sama yaitu berkeyakinan Kristen. Cerita diawali oleh cinta orang tuanya yang berbeda agama, namun karena kekuatan cinta sang ibu rela berpindah keyakinan dari Islam ke Kristen, walaupun orang tua ibunya tidak merestuai ibu Dommy menikah dengan ayahnya.
Libur dua minggu dari kerjanya, Dommy sangat memanfatkan liburannya dengan sebaik-baiknya, kekuatan untuk masuk Islam begitu besar dalam hatinya untuk meneruskan agama pertama ibu yang dia cintai. Namun Dommy tidak berani mungungkapkan keyakinannya kepada orang tuanya. Ia lebih berani mengungkapkan itu semua kepada kekasihnya Riyo. Spontan saja Riyo tidak terima hal ini, namun karena keyakinan Dommy sudah bulat ia lebih memilih untuk berpisah dengan Riyo walaupun Riyo  adalah sosok lelaki yang baik dari lelaki yang selama ini ia kenal.
Iiburan dimanfaatkan oleh Dommy  ke Batam tempat tantenya, Merry. Istri Om Tiar adek dari ayahnya Dommy. Di sana Dommy dibimbing Tante Merry untuk masuk Islam walaupun pengetahuan agama Tante Merry tidak seberapa tapi ia begitu bangga dengan keponakannya itu. Dommy jaga dibimbing oleh seorang ustadz yang dicarikan oleh tantenya.
Hidayah  yang besar dirasakan oleh Dommy, ia dapat merasakan cahaya Islam itu sendiri mengalir dalam tubuhnya. Liburan dua minggu begitu singkat terasa olehnya, namun  keislamannya belum juga ia ungkapkan  kepada kedua orang tuanya. Kebahagian besar segera diperoleh Dommy, ia diajak Tante Merry Umrah ke bumi para nabi, tetesan air mata mengalir deras di pipinya ia tidak menyangka hal itu selama ini.
Perasaan cinta Dommy yang kuat untuk Riyo tidak ada lagi dalam hati Dommy. Walau terkadang ia merasa cemburu terhadap rekan kerjanya mendekati Riyo, namun di balik itu semua ia merasa bangga karena Riyo cepat mendapatkan penggantinya. Begitu juga dengan Dommy yang tertarik dengan Jonni temannya Umrah dulu. Namun perasaan itu hanya seperti angi lalu saja.
Dalam novel pengarang memanfaatkan segala fasilitas yang ada. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, hukum karma pun dimanfaatkan oleh pengarang  berlaku bagi ibunya. Dommy merupakan jalan untuk ibunya kembali memeluk Islam, namun ibunya tidak langsung mengungkapkannya kepadanya secara terus terang. Melalui alur cerita pengaran bisa menyibak rahasia sang ibu dengan gerak-gerik dan tingkah laku Si Ibu, kenyataan terungkap ketika sang ibu berdoa setelah selesai sholat di kamar. Selain itu pengarang juga memanfaatkan Donni, ayah Dommy yang ditangkap karena korupsi, dengan demikian ibu Dommy bisa menuaikan keinginannya masuk Islam. Perbedaan keyakinan dalam keluarga Dommy tidak memutuskan hubungan silaturrahim mereka dengan Donni ayah Dommy, Tiar adiknya hidup  dengan ayahnya, sedangkan Dommy  bersama ibunya.
Tema cinta dalam novel, pengarang disini mengungkapkan bahwa cinta itu tidak pandang umur,  Dommy akhirnya menikah dengan teman kuliah Tiar yang umurnya 7 tahun di bawah Dommy. Kebahagian telah sempurna dirasakan oleh Dommy, begitu juga dengan ibunya yang telah kembali ke agama asalnya. Dalam pernikahan Dommy dengan Irvan, sang ibu berdoa agar Dommy kelak menjadi seoarang perawan surga.
“Alangkah indahnya kalu perasaan ini kumiliki setiap hari. Tak peduli apa yang terjadi. Ujian atau musibah atau apa pun itu namanya. Semua akan dapat kulewati dengan hati dan jiwa tenang. Allah, berikan kebahagiaan pada anakku ini. Muliakan derajatnya. Dan jadikan dia kelak seorang perawan surga…”
Selain perbedaan keyakinan ynag mencolok, kita juga bisa melihat kandungan sastra yang terdapat dalam Perawan Surga. Misalnya adalah Perawan Surga memiliki karakteristik sendiri yang bisa dijadikan sebagai tolok ukur penulisnya. Salah satu karakteristik tersebut adalah ditemukannya metafora-metafora ilmiah. Maksudnya, penulis dengan sengaja memberikan sesuatu yang baru dan bersifat ilmiah. Selain itu, pemakaian diksi juga sangat terpengaruh oleh hal-hal yang ilmiah. Penggunaan metafora dan kata-kata ilmiah dalam Edensor memberikan nilai tambah tersendiri, mempesona, memikat dan meminta untuk dibaca. Cerita yang dibangun oleh Laura Khalida berjalan dengan menarik dan menimbulkan keingintahuan pembaca untuk terus berlanjut ke bab-bab berikutnya. Pemilihan kalimat yang simple namun penuh makna, diikuti oleh alur cerita maju dan latar cerita yang menarik dan tidak terlalu banyak memakai tempat, sehingga membuat pembacanya dengan  mudah memahami novel tersebut.
Perawan Surga, membawa kita pada perjalanan yang tidak hanya pada tempat-tempat yang spektakuler, tidak hanya memberikan kita tantangan, hingga menghadapkan kita pada pengertian tentang cinta sejati dan keyakinan Agama yang luar biasa, namun mampu membawa kita pada satu kesadaran kejatian diri kita sebagai manusia. Dibutuhkan semangat, kemauan yang besar dan daya juang tinggi untuk meraih semua mimpi hingga mewujudkannya dalam sebuah realita kehidupan. Dapat disimpulkan bahwa Perawan Surga adalah diksi dan pemakaian gaya bahasa yang menarik, juga memiliki nilai tambah berupa pengetahuan tentang agama itu sendiri.
Keragaman bahasa yang digunakan pengarang dalam karyanya, memberikan hal-hal yang positif  bagi pembaca. Sehingga suatu karya bisa diminati atau disukai banyak pembaca yaitu bagaimana atau sejauh mana pengarang mampu menguasai bahasa. Dan dengan memvariasikan bahasa serta rangkaian kalimat yang membentuk suatu kesatuan yang menarik dan bisa membuat pembaca terharu, dan serta tenggelam dalam kata-kata si pengarang.

Profil Penulis:
Fepi Mariani dipanggil Maria atau teman-teman kampus lebih akrab memanggil  Fepi, lahir dihari yang bersejarah bagi  Indonesia yaitu 17 Agustus 1989. Asal dari Nagari Andalas Baruh Bukit Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar (Batusangkar) ini kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang tahun  masuk tahun 2008.
Sedangkan riwayat pendidikan sebelumnya adalah TK Flamboyan (1996), SD N 15 Sungayang (2002), SMP N 2 Sungayang (2005),  dan MAN I Batusangkar (2008). Selain kuliah ia juga aktif dalam berorganisasi di kampus, pengalaman organisasi di kampusnya seperti: DPA FKPWI FBS UNP (2008/2009), DS2I FKPWI FBS UNP (2009/2010), HMJ BASINDODA FBS UNP (2009/2010), dan MPM (Majlis Perwakilan Mahasiswa) UNP (2011).

0 Komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wahyuku Design | Bloggerized by Wahyu Saputra - Free Blogger Themes | Free Song Lyrics, Cara Instal Theme Blog