Sabtu, 17 Desember 2011

Essay 16 (Kritik Sastra)



MENGUPAS KISAH CINTA SEGITIGA
Oleh Marliza

KRITIK sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek sastra yang melakukan analisis penafsiran atau penilaian terhadap teks sastra sebagai karya seni. Di sini kita tauh kritik itu adalah analisis untuk menilai suatu karya, dan juga memiliki tujuan yang hendak kita capai. Tujuan yang sebenarnya adalah bukan untuk menunjukan keunggulan ataupun kelemahan benar atau salah sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu tetapi tujuan akhirnya mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra tertinggi mungkin juga mendorong pembaca untuk mengapresiasikan karya sastra lebih baik.
“Cinta adalah kekuatan yang mampu merubah duri menjadi mawar, mengubah cuka menjadi anggur, mengubah sedih menjadi ria, merubah amarah menjadi ramah,merubah musibah menjadi muhibah” itulah cuplikan-cuplikan puisi yang cukup indah dan bagus di dalam karya Habiburahim El Shirazy yang diangkat dari novel ini mengisahkan kehidupan seorang laki-laki yang cukup ganteng dan mempunyai kepribadian baik anaknya gigih,
rajin, dan selalu berbuat baik  dan pantas dijadikan contoh oleh kaum Adam, dengan kerajinan dan kepintarannya dia mendapatkan beasiswa dari Indonesia ke Kairo disalah satu universitas Al Azhar dengan perjuanganya yang besar akhirnya ia mendapat beasiswa itu.
Dari situ kita dapat melihat seorang pemuda yang cukup tanguh dan rajin walaupun seorang ayahnya sudah meninggal diwaktu azam kuliah di Kairo sehingga Azzam membuka usaha baru untuk menghidupkan Mama dan adik-adiknya sambil buka usaha jualan bakso dan tempe goreng disalah satu tempat di KBRI Kairo.
Sungguh perjuangan yang sangat mengguga hati sehingga akhirnya dia berhasil juga menamatkan S1-nya di Kairo di dalam cerita ini pengarang sangat pandai sekali menarik dan membuat pembaca menjadi penasaran karena pengarang sangat pandai membuat cerita menjadi sedih sehingga pembaca menjadi terbawa larut dalam kesedihanya dan saat itu pembaca berpendapat bahwa Azzam lah laki-laki yang kuat, dan rajin juga sangat patuh pada orang tuanya sungguh menakjubkan sekali seorang pengarang pandai membawa pembaca dalam ceritanya sehingga pembaca mengatakan itu adalah karya yang bagus dan baru ia baca.
Di dalam karya Habiburahim ini banyak mengupas tentang perjuangan hidup dan juga cinta dan cita-cita karena semua itu berawal dari perkenalan antara Azzam dengan Eliana. Eliana ini adalah sosok wanita yang cantik dan baik hati, ia juga merupakan salah seorang mahasiswa dan juga bintang pemain sinetron yang cukup handal dan kocak dan ditambah lagi dengan wajah yang ayu manis menawan hati sehingga setiap orang yang melihatnya akan merasakan terkagum-kagum kepadanya termasuk Azzam sendiri.
Tidak lama kemudian dia juga berkenalan dgan seorang wanita yang bernama Ana. Ana ini adalah seorang mahasiswa yang mengambil S2 di Kairo. Dia tidak kalah cantik dengan artis yang terkenal itu yaitu Eliana, Ana ini juga salah seorang wanita anggun yang memakai jilbab, wajahnya cukup ayu berbudi baik sopan, santun, lemah lembut, penyayang kepada sesama dan juga patuh terhadap kedua orang tua dengan kebaikannya dan bagaimana dia berbahasa sehingga orang banyak mengaguminya termasuk dengan Azzam sendiri dengan kekaguman itu membuat dia penasaran dan ingin mencari tahu keberadaan Ana itu sendiri.
Perkenalan ini berawal dari Azzam yang menaiki bus dan di dalam bus tersebut Ana melihat laki laki yang begitu gagah dan berwibawa sehingga tersentuh keingginan Ana itu sendiri untuk ingin mengenal orang disampingnya,dan ana langsung bertanya kepada Azzam hal yang pertama dilakukan Ana dalam perkenalan tersebut yaitu menanyakan Azzam ini asli mana dan kemudian barulah Ana ini menanyakan nama Azzam diwaktu ia menolong salah seorang teman yang baru mendapat musibah yaitu dompetnya ketinggalan di bus yang ditumpanginya yang kemudian ditolong oleh Azzam, setelah dompet itu kembali lagi dan pertolongan itu selesai Azzam langsung pamitan kepada wanita berjilbab berdua didepannya yaitu salah satunya Ana dengan tergesa-gesa, Ana menanyakan namanya Azzam dan Azzam pun menjawab bahwa namanya adalah Abdullah sambil sambil masuk ke dalam mobil dan kemudian melaju meningalkan pergi. Dari pertemuan tersebut membuat dua orang yang berlawanan jenis itu menaruh penasaran rasa ingin ditemukan kembali, dan tidak lama kemudian insan berdua ini ketemu juga disaat Furqon menyelesaikan tugas akhirnya yang berawal dari seminar, diwaktu itu Ana membawa acara dari seminarnya Furqon.
Furqon ini adalah salah seorang dari mahasiswa dari Indonesia yang kuliah di Kairo yang tidak lain lagi dan tidak asing lagi dikenal oleh Azzam yaitu teman akrabnya sendiri. Furqon ini adalah salah seorang keturunan yang kaya, ganteng dan juga baik hati, tetapi sifatnya agak sombong. Di sinilah muncul saingan dari Azzam untuk mendapatkan salah seorang wanita yang diidam-idamkannya dan dikagum-kaguminya selama ini dan membuat Azzam penasaran itu belum terbongkar sampai disini.
Dari sini terlihat sekali sepertinya Azzam akan tersaingi oleh Furqon, dan akan lebih begitu susah mendekati wanita cantik itu disini terlihat sekali bahwa cinta segitiga akan menghalanginya untuk bersatu antara Azzam dengan Ana ini ditambah lagi dengan kehadiran wanita cantik yang dan tidak kalah juga cantiknya dengan Ana yaitu Eliana adalah merupakan saingan yang cukup berat juga bagi Ana untuk mendapatkan cinta Azzam.
Setelah Ana dan Furqon menamatkan, Furqon kuliahnya dia langsung melamar wanita cantik itu yaitu Ana, sepertinya Ana akan mengakhiri kelajangannya sebagai seorang istri nantinya ia akan mendampingi Furqon dalam suka maupun duka. Surat undangan akan disebarkan dan Ana pun pergi ke rumah salah seorang temannya yang cukup dikenal baik oleh Ana yaitu Husnah adalah salah seorang dari adik Azzam itu sendiri, bertepatan dengan kepulangan Azzam setelah menyelesaikan perkuliahan di Kairo.
Disaat itu Azzam lagi berkumpul dengan keluarganya yang sedang menikmati makanan di meja makan, dan tidak lupa juga dengan kehadiran Eliana yang makan bersama keluarganya Azzam yang semakin semarak dan mengebuh dengan api cemburu yang terbesit dihati Ana dan juga hati Azzam, karena mendengar bahwa Ana seminggu lagi akan menikah dengan salah seorang yang bernama Furqon membuat suasana menjadi panas menjadi konflik batin tersendiri bagi mereka berdua, termasuk juga dengan Eliana sendiri memiliki kecemburuan kepada Ana dengan Azzam tetapi kecemburuan itu pudar seketika disaat Ana mengatakan bahwa ia akan nenikah satu minggu lagi dengan Furqon, dan kebetulan sekali Eliana ini juga sangat mengenali Furqon.
Hingga akhirnya datang waktu yang sangat dituggu-tunggu yaitu pernikahan antara Furqon dengan Ana berlangsun dan Azzam menerima hal tersebut dengan lapang dada dan memberi pengucapan kata selamat untuk Ana walaupun didalam hati terasa teriris perih memang kalau seseorang yang kita intai pergi meniggalkan kita dan menikah dengan orang lain apalagi dengan sahabat sendiri terasa luka yang sangat teriris mendalam, siapapun orang yang menghadapi situasi seperti ini dia akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Azzam, pasti jarang sekali orang yang memperjuangkan cinta yang terpendam seperti Azzam yang belum sempat untuk diungkapkan.
Setelah itu Furqon hidup bersama Ana sebagai pasangan suami istri walaupun akhirnya rumah tangga Ana dan Furqon kandas juga karena Furqon tidak bisa menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami karena dia menderita penyakit yang sangat menular dan bisa membunuh hingga akhirnya perceraian menghadang pernikahan mereka. Sehingga tidak bisa lagi dipertahankan, walapun mereka berdua tersebut ingin sekali mempertahankan rumah tangga mereka tetapi tidak ada jalan celah sama sekali untuk mempertahankan rumah tangga mereka dan dapat kita amati di dalam kehidupan sehari-hari siapapun sebagai Ana, atau wanita seperti Ana juga tidak akan sanggup menerima kalau suaminya menghadapi penyakit yang berbahaya bahkan penyakit itu adalah penyakit yang sangat dibenci oleh kaum muslim, ditambah lagi dengan Ana ini adalah wanita yang agak sempurna didalam menghadapi kehidupan dia sangat mematuhi ajaran agama bahkan mendengar bahwa Furqon mengakui bahwa ia kena penyakit HIV membuat Ana sedih dan menangis.
Setelah Ana dan Furqon resmi bercerai mereka pulang kerumah orang tua masing-masing dan pada akhirnya Azzam melamar Ana juga diwaktu itu Azzam sudah putus asa karena wanita-wanita yang selama ini banyak sekali menginginkannya ternyata hal yang dirancang semacam pernikahan tersebut belum juga diraihnya bahkan hingga akhirnya merenggut nyawa ibunya sekalipun tetapi jodoh yang dilamarnya tersebut tidak berhasil, hingga akhirnya dia meminta tolong carikan jodoh kepada salah seorang pemimpin madrasah yang tidak lain yaitu ayah Ana sendiri.
Hingga pada akhirnya Azzam mau dinikahi kepada siapa saja orang yang terbaik menurut ayahnya Ana, bahkan pada akhirnya ayah Ana pun tidak mau mencarikan jodoh untuk Azzam, tetapi karena ayahnya Ana sangat kasian kepada Azzam hingga akhirnya ayah Ana mejodohkan Azzam dengan Ana. Pernikahan tersebut hingga akhirnya dilaksanakan juga dan Ana sangat merasakan senang sekali dengan pernikahan tersebut karena laki-laki yang dinikahinya itu adalah orang yang benar-benar dia cintai dan dia sayangi semenjak perkenalan diwaktu di bus tersebut Ana juga telah menaruh hati kepada Azzam.
Bahkan begitu juga dengan Azzam sendiri sangat senang sekali menerima Ana sebagai istrinya, kalau dilihat dari  cerita ini sanggat tidak  mungkin sekali orang yang sudah menikah duluan hingga akhirnya bercerai dan kembali lagi dengan cintanya orang yang sangat ia sayangi akhirnya bersatu juga, walaupun banyak tantangan dan hambatan dan juga rintangan beserta lika-liku hidup yang dijalaninya. Memang benar kata orang kalau jodoh itu tidak akan pernah lari kemana. Jodoh itu tidak perlu dicari tetapi berusaha untuk mendapatkannya, bahkan kemanapun kita pergi mencari jodoh ke ujung dunia pun juga tidak bakalan ketemu, kalau tidak memperjuangkan cinta yang ada dihati kita.
     Sungguh cerita yang bagus sekali dalam karya Habiburahim ini yang bisa kita contoh di dalam kehidupan sehari-hari dan bisa kita jadi pelajaran yang baik dalam mencari pasangan hidup dan tuladan yang baik bagi kita baik itu laki-laki maupun perempuan dengan karya-karya Habiburrahim ini membuat orang jadi penasaran dan ingin sekali menjadi pengarang seperti dia, bahkan menarik pembaca untuk berkarya. 

Profil Penulis:
Nama     : Marliza
NIM/BP : 04470/ 2008
Jurusan  :  Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
TTL       : 07 Oktober 1989
Alamat :  Jalan Pontianak Nomor 5 Siteba
Hobi   : Mikir

0 Komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wahyuku Design | Bloggerized by Wahyu Saputra - Free Blogger Themes | Free Song Lyrics, Cara Instal Theme Blog