RENDANG SANG JARGON PADANG
Aku teringat…
Cita rasa yang menempel di lidah
Kelembutan sang umbi tanah yang menggugah selera
Hitam pekat tanah humus
Makin hitam, makin menggoda
Kenikmatan tiada tara
Sekilas pandang, jantung pun merekah
Sungguh…
Bayangan menari-nari di pelupuk mata
Membuat jiwa tuk rasakan
Lagi…
Lagi…
Lagi dan lagi…
Siapa sangka?
Rendang padang buatan tangan
Malaikat-malaikat penikmat rasa
Tinggalkan cerita suka
Kuatkan daya khayal
Buat rindu lambung-lambung yang kian terseok-seok
Inginkan rending si hitam legam
Ini tak mudah…
Rending sang jargon Padang
Di buru-buru kian membara
Lambung-lambung kelaparan merajalela
Hasrat hati ingin ke Padang
Tuk penuhi nafsu sang biduan
Rasa…
Kelezatan…
Kenikmatan tiada tara
Mengendap di seluruh jiwa
Membara bak si jago merah
Membutakan selera kuliner tak beharga
Bersaing tuk nikmati
Kuliner surga rasa
Rendang hitam legam
Sang jargon Padang Puisi Ini termasuk dalam 75 besar dalam Lomba Cipta Puisi oleh SMA Don Bosco Kota Padang di http://padangdalampuisi.blogspot.com dengan tema "Kado untuk Kota Padangku Tercinta".
Profil Pernulis:
0 Komentar:
Posting Komentar