Selasa, 03 Januari 2012

Essay 32 (Kritik Sastra)



PERJUANGAN DAN CINTA DALAM MARYAMAH KARPOV
Oleh Risella

MARYAMAH Karpov adalah novel ke empat dari Laskar Pelangi. Novel Andrea Hirata ini menceritakan tentang perjuangan Ikal yang rela mati-matian melakukan apapun agar dia bisa bertemu dengan A Ling orang yang sejak kecil disukainya. Iya rela mempertaruhkan jiwa dan raganya agar bisa menemui A Ling ke Batuan, walaupun dia belum tahu pasti apakah A Ling ada disana atau tidak. Apakah A Ling masih hidup atau tidak. Namun tekad dan niatnya sudah bulat apapun yang akan terjadi ia akan terus mencari A Ling. Akhirnya dia membuat perahu selama 6 bulan dengan kerja kerasnya sendiri.
“Intinya, aku melakukan, apa pun, apa saja, agar dapat membeli perahu, agar dapat berlayar ke Batuan, untuk menjemput A Ling.”
Novel Maryamah Karpov ini banyak menceritakan gaya hidup orang melayu yang suka bertaruh dan suka menjuluki orang-orang. Apa pun hal yang mereka anggap aneh akan menjadikan itu sebuah taruhan. 
“Dalam kelompok julukan berdasarkan profesinya ini, kawan, tentu telah pula berkenalan dengan Mandor Djuasin, Marsanip sopir Ambulans, dan Mahadip Sheriff. Pak tua Manyur Ismail yang bertindak selaku modin, penghulu, dan penasihat perkawinan mendapat nama unik Modin Mahligai. Makhruf, Bc. I. P., tamatan sekolah permasyarakatan di Bandung itu belakangan dijuluki orang Makhruf Bui, Bc. I. P.” 
Dengan kerja keras dan usaha yang dilakukan Ikal untuk membuat kapal, akhirnya selesai juga dengan bantuan para sahabatnya dan kapal tersebut di beri nama Mimpi-Mimpi Lintang karena dengan dalil-dalil Lintanglah Ikal bisa membuat kapal tersebut. Novel ini juga sangat menarik karena memotivasi kita kalau hidup dengan mimpi itu indah apabila kita berusaha untuk mewujudkannya.
Banyak keunikan yang terdapat dalam novel ini dari mulai ceritanya sampai pada gaya bahasa yang banyak terdapat dalam novel ini. Bahasa dalam novel ini sangat puitis bahkan memberitahukan keburukan sesesorangpun terkesan sangat indah. Apabila kita membaca novel ini, pembaca akan terharu dengan perjuangan Ikal demi mendapatkan cintanya kembali. Juga tentang sebuah persahabatan yang begitu mengharukan, yang saling memotivasi dan saling mendukukng padahal mereka hanya teman pada sekolah Laskar Pelangi dahulu. Disamping keunikan dan kebaikan buku ini, kadang pembaca juga sedikit tidak percaya karena kadang ceritanya terlalu berlebih-lebihan. Mana mungkin seseorang bisa menarik sebuah kapal yang sudah terbenam ratusan tahun di dasar laut hanya karena dalil Lintang.
“Aku menemukan makhluk Pleistosen, raksasa penguasa dasar sungai seperti kata Mahar. Ratusan tahun makhluk ini terbenam didasar sungai. Dulu dia sangat garang. Panjangnya tidak kurang dari lima belas meter. Beratnya mungkin sepeuluh ton. Kini ia menjadi jenazah yang malang. Ia terbaring seperti bersemedi. Kakinya patah, lehernya terkulai, tapi bahunya masih tegap.”
Penokohan dalam novel Maryamah Karpov ini sangat unik sesuai dengan peran masing-masing tokoh. Seperti Ikal, tokoh utama dalam novel ini yang begitu optimis dan percaya bahwa mimpinya akan terwujud untuk berjumpa dengan A Ling. Selain keberaniannya yang begitu kuat dia juga mempunyai ketakukan yaitu trauma pada Bidan dan semua hal yang berbaur rumah sakit. Karena waktu dia sunat dulu mengalami cedera akibat ada yang tidak beres dengan pembiusan. Tiba-tiba saja obat biusnya habis.
“Aku mengaduh-aduh kesakitan, kulihat diluar, diperlukan tiga Satpam untuk memiting Ayah agar beliau tak turut campur urusan gawat ini. Para perawat tadi menenangkanku dan bertengkar apakah sebaiknya aku disuntik lagi. Sebagian melarang. Sementara iu sakit yang kurasakan luar biasa, menjalar dari selangkangku, menolok ulu hati, lalu mengikat perih sampai ke ubun-ubun. Aku bangkit, dan kulihat pemandangan mengerikan, darah berserakan diantara kedua kakiku. Aku terhempas lagi, semaput karena ketakutan.”
Mahar, orang yang blak-blakan dan bicara sesuka hatinya sehingga setiap perkataannya orang sulit percaya karna dari sikapnya yang tidak meyakinkan. Edan dan semakin sesat, demi ilmu-ilmu ghaib yang sedang dianutnya. Dia mengikuti jejak Tuk Bayan Tula orang yang sangat dijunjung dan dipujanya. Oleh sebab itu masyarakat banyak memandang miring tentangnya. Namun dibalik itu semua Mahar memang mempunyai kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Buktinya saat mereka berlayar dan singgah disebuah pulau, disana tinggal seorang bapak bersama anak perempuannya yang menanggung sakit bertahun-tahun akibat perbuatan Tambok karena Nai menolak pinangannya. Akhirnya Mahar bisa menyembuhkan penyakitnya.
“Aku terpana memandang Mahar seperti aku tidak pernah mengenalnya. Sungguh tidak dapat lagi Mahar dianggap sebelah mata. Begitu jauh ia telah terlibat dalam ilmu hitam, sehingga ia bisa, untuk kali pertamanya dalam hidupku, membuatku mampu melihat hantu.”
Lintang, laki-laki yangsangat cerdas yang mampu memecahkan masalah hanya dengan rumus fisikanya. Bahkan ia mampu membangkitkan kapal yang telah terbenam didasar laut selama ratusan tahun. Maka wajarlah Ikal memanggilnya dengan Isaac Newton.
“Tapi aku tidak perlu cemas sebab Lintang, Isaac Newton-ku itu, sore ini akan merapat lagi ke dermaga.”
Namun nasibnya yang malang dari kecil dia terpaksa berhenti sekolah karena harus menghidupi adiknya setelah ditinggal mati oleh ayahnya saat melaut. Dia tidak bisa seperti teman-temannya yang kuliah diluar negeri. Namun walaupun begitu kecerdasan dan kejeniusannya tetap seperti dulu. Dia juga berperan banyak dalam pembuatan kapal Ikal, sehingga Ikal memberi nama kapalnya dengan Mimpi-Mimpi Lintang.
“Aku mengambil kuas untuk menorehkan sentuhan terakhir pada perahuku, inilah saat sakral yang dinantikan semua pembuat perahu, saat yang  kutunggu-tunggu sejak tujuh bulan silam, saat kulukis nama perahuku: Mimpi-Mimpi Lintang.”
Arai, adalah sepupu Ikal yang yatim piatu, waktu masih anak-anak ayah Ikal mengangkatnya sebagai anak. Sejak saat itulah Ikal dan Arai selalu bersama hingga mereka kuliah di Jakarta dan dapat beasiswa ke paris. Sejak kecil dia sudah menyukai Zakiah Nurmala. Hingga dia tidak mampu sedikitpun berpaling dari perempuan itu. Dia tidak putus asa, dan akhirnya dengan bergagai cara dia bisa menikah dengan Zakiah dan membawa istrinya tersebut ke Paris, karena mendapat tawaran di Universitas Essex.
Banyak lagi tokoh-tokoh lainya yang tidak bisa disebutka satu persatu. Seperti: Arai, A Ling, A kiong, Syahdan, Sahara, Kucai, Flo, Harun, Tuk Bayan Tula, Tambok, Chung Fa, orang-orang melayu dan banyak lagi lainnya.
Novel ini mengandung amanat yang sangat mulia, agar seseorang selalu optimis dan bekerja keras untuk mencapai cita-cita serta tidak mudah putus asa. Juga tentang perjuangan seseorang untuk mendapatkan orang yang dicintai dengan berbagai cara walau maut tantangannya. Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama.




RIWAYAT PENULIS
Risella yang biasa disapa dengan Sella, lahir di Ujung Gading Pasaman Barat, 23 April 1990. Dia tumbuh dewasa dalam keluarga yang sederhana. Dia sekolah di SMAN 1 Lubuk Melintang dan melanjutkan perguruan tinggi di Universitas Negeri Padang, jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Sejak kecil dia suka sekali membaca hingga beranjak dewasa, orang-orang menyebutnya kesukaannya itu dengan nama hobi.
Cewek yang mempunyai kemauan yang keras dan menerima segala kritik dan saran dari orang-orang terdekatnya. Karna orang yang cerdas bukan orang yang tak pernah tersesat, tetapi orang yang tahu bagaimana untuk keluar setelah terperangkap di ruangan sunyi dan gelap.

0 Komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wahyuku Design | Bloggerized by Wahyu Saputra - Free Blogger Themes | Free Song Lyrics, Cara Instal Theme Blog