Selasa, 03 Januari 2012

Essay 37 (Kritik Sastra)



PESONA BAHASA SUPERNOVA AKAR
Oleh Devi Marlina

SEBUAH karangan yang diramu dengan bahasa yang indah akan menghasilkan karya sastra yang digemari pembacanya. Keunikan karya sastra tidak akan pernah lepas dari bait-bait kata yang dirangkai menjadi kalimat yang menarik. Kekhasan sebuah karya sastra pun akan tergambar dari kemahiran penggunaan bahasa oleh pengarang, terutama novel. Novel biasanya terdiri lebih dari 50 halaman. Jika novel yang terdiri dari sekian banyak halaman tidak diramu dengan bahasa yang menarik, akan membuat pembaca cepat bosan bahkan tidak akan mau membaca novel tersebut lagi.
Bahasa yang menarik, dengan pilihan kata yang tepat serta bervariasi dalam sebuah novel, memberikan kesan tersendiri pada pembacanya. Keindahan bahasa sebuah novel membuat penikmat sastra tersebut ingin dan ingin terus membaca karya tersebut. Memang benar keindahan sebuah novel tidak hanya bergantung pada bahasa yang digunakan, tetapi juga alur dan ide cerita yang dikemas secara apik. Tidak dapat dimungkiri, jika alur cerita tidak disajikan dengan bahasa yang menarik, maka jalan cerita akan sulit dipahami atau bahkan membosankan bagi pembacanya.
 Gaya penulisan novel dengan mengunakan pencampuran bahasa antar negara menghasilkan kekhasan pada novel tersebut. Bagaimanapun juga, penggunaan bahasa akan memperlihatkan kepintaran pengarang dalam meramu idenya. Seperti novel Supernova Akar karya Dewi Lestari. Supernova adalah novel yang memiliki warna tersendiri dalam penyajian dan alur ceritanya. Dalam penyajiannya, Supernova menggunakan beberapa bahasa seperti, Indonesia, Inggris, dan beberapa bahasa negara lain serta bahasa daerah di Indonesia. Novel dengan menggunakan pencampuran bahasa akan menambah keunikan novel tersebut. Memang, pada novel ini masih didominasi oleh bahasa Indonesia, akan tetapi penggunaan bahasa negara lain oleh tokohnya akan menambah pengetahuan pembaca tentang bahasa negara lain.
Dalam novel ini, tokoh utama (Bodhi) berpetualang keberbagai negara hanya untuk mencari kesejatian yang sesungguhnya. Pertualangan tokoh utama mengharuskan dia mengunakan berbagai bahasa. Penyajian novel seperti ini untuk kepenulisan novel merupakan tren baru dalam karya sastra. Dalam hal ini, bagi pembaca sebagai penikmat karya sastra, ketidak mengertian terhadap apa yang dibacanya akan mengurangi nilai sastra itu sendiri. Bagaimanapun penilaian suatu karya menarik apa tidaknya terdapat pada pandangan pembaca terhadap karya itu. Pada Supernova Akar ini, Dee terlalu sering menggunakan bahasa asing sehingga bagi pembaca yang tidak memiliki pengetahuan tentang bahasa tersebut akan mengurangi kenikmatan terhadap novel ini. Memang mengerti atau tidaknya pembaca terhadap bahasa asing tersebut, alur cerita Supernova Akar ini masih bisa diikuti oleh pembaca.
Supernova Akar ini, juga terkesan menggunakan bahasa yang blak-blakan. Di sini Dee terlihat berusaha menggunakan ungkapan secara langsung tanpa ada basa-basi seperti bahasa yang sering digunakan dalam tokoh utama novel ini. Salah satunya terlihat dalam kalimat Sinar matanya yang tadi garang, melembut, gelagapan ia sibuk menelan dahak. Sangat terlihat sekali dalam bahasa yang digunakan Dee, menginginkan sesuatu yang biasanya dianggap kurang sopan, jorok, atau dianggap tabu jadi terlihat sesuatu yang biasa-biasa saja. Penggunaan bahasa yang semacam ini disesuaikan Dee dengan karakter dan latar novel Supernova Akar ini. Bodhi seorang yang tinggal diberbagai tempat termasuk dijalanan dan bergabung dengan sebuah geng, serasi jika menggunakan bahasa yang blak-blakan.
Penyampaian maksud dengan hiperbola sangat terkesan dalam Supernova Akar. Uniknya, walaupun penggunaan hiperbola secara berlebihan, tetapi karya Dee yang satu ini tidak terkesan memuakkan atau berlebihan. Penyajiannya benar-benar apik.
Selain bahasa yang menarik, Supernova adalah novel yang memiliki ide cerita yang luar biasa atau boleh dikatakan diluar kebiasaan. Di sini tokoh utama Bodhi di cerikan sebagai orang yang memiliki kemampuan luar biasa, mungkin Indera keenam. Dia dapat melihat hal-hal ghaib, mengalami kejadian-kejadian aneh, bahkan ia dapat merasakan apa yang dirasakan hewan saat akan disembelih. Kejadian yang dialami tokoh utama ini merupakan kutukan terhadap dirinya yang merupakan orang paling jahat dimasa lampau. Bodhi yang sekarang adalah reinkarnasi dari dirinya yang dahulu terlahir kembali untuk menerima balasan terhadap perbuatannya dimasa lampau. Untuk menghilangkan kutukan ini Bodhi berusaha untuk pergi sejauh mungkin dari Vihara, tempat ia ditemukan dan dibesarkan. Vihara adalah tempat tinggal para biksu. Di sana ia diasuh oleh guru Liong, seorang biksu. Kejadian aneh pada tokoh utama ini sudah terlihat semenjak kecil. Semakin jauh dia pergi dari Vihara, maka semakin memudar kutukan tersebut.
Ide ceritanya sangat menarik, penuh dengan imajinasi-imajinasi yang membuat pembaca akan ikut merasakan imajinasi-imajinasi tokoh. Cerita yang sulit diterima akal sehat tapi bagi orang yang mempercayai dunia mistik, membaca novel ini akan membuat merinding. Penuh ilusi dan tanda tanya.
Sopernova Akar, khayalan tingkat tinggi. Dee begitu lihai menyajikan ide ceritanya. Kejadian-kejadian yang disajikan dalam novel runtut dan dipaksa untuk diterima akal. Sedikit hal yang aneh dari novel ini adalah pada awal cerita dimulai dengan sapaan orang Islam terhadap Islam lain. Assalamualaikum w.w dan dijawab oleh tokoh utama Wa’alaikummussalam w.w. Padahal dalam alur ceritanya, tokoh utama adalah seorang Budha. Tidak jelas apa motif Dee memasukkan kata sapaan orang Islam dalam novel ini. Selain itu, alur ceritanya juga sedikit ganjil. Apa yang menyebabkan tokoh utama berpetualang keberbagai negara disajikan dengan jelas, tetapi apa motif tokoh utama kembali ke Indonesia lagi tidak jelas. Diakhir cerita terlihat dipaksakan tokoh utama telah berada di Indonesia. Jadi jika Dee bermaksud mengambil setting di luar neggri itu terasa lebih cocok dengan novel ini ketimbang memaksakan tokoh utama adalah orang Indonesia. Sangat terasa ganjil, tiba-tiba tokoh utama telah berada beberapa tahun di Indonesia. Penggunaan istilah-istilah gaul pun dalam Supernova ini tidak mencerminkan Indonesia, lebih cocoknya mengarah keluar negeri.
Dee terlalu memaksakan tokoh utama adalah orang Indonesia, sehingga alur cerita menjadi kurang menyambung dengan ide cerita awalnya. Lain halnya, jika Dee mengambil tokoh asing sebagai pemain utamanya, maka alur cerita tidak perlu dipaksakan berlatar belakang negara Indonesia. Dalam karya sastra pelataran harus disesuaikan dengan ide cerita. Pelataran yang tepat akan menghasilkan karya sastra yang terasa hidup dan dirasa benar terjadi.
Secara keseluruhan, Supernova Akar adalah karya sastra yang unik dan menarik serta penuh dengan teka-teki. Bagi pembaca yang ingin menambah pengetahuan tentang bahasa asing, Supernova Akarlah jawabannya. Novel ini menginspirasi pembaca untuk lebih banyak menguasai bahasa asing. Dengan menguasai berbagai bahasa, akan membuat seseorang bisa bertahan hidup dimanapun. Bahasa adalah pertahanan hidup. Dengan bahasa mempermudah dalam berkomunukasi dan berinteraksi dengan orang lain.





RIWAYAT PENULIS
Nama           : Devi Marlina 
NIM  : 04536/2008
Tempat/Tanggal Lahir: Pariaman, 23 Desember 1988
Hobi  : Menulis cerpen dan puisi (klo mood), wisata kuliner, mengkritisi hal yang dirasa ganjil
Motto           : Hidup adalah masalah, jadi jangan pernah takut dan lari dari masalah

0 Komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wahyuku Design | Bloggerized by Wahyu Saputra - Free Blogger Themes | Free Song Lyrics, Cara Instal Theme Blog